Rabu, 13 Mei 2009

Cermat Memilih Kalimat


Menjadi MC memang susah-susah mudah. Susah jika kita tidak memahami apa dan bagaimana tata cara menjadi MC yang baik. Mudah jika kita telah memiliki pengetahuan yang cukup serta didukung oleh pengalaman yang memadai.

Untuk menjadi MC yang baik, salah atu keterampilan yang harus dimiliki adalah kecermatan memilih kalimat yang diucapkan ketika membawakan suatu acara. Peribahasa mengatakan "Bahasa menunjukkan bangsa". Kecermatan seorang pembawa acara memilih kata, frase, dan kalimat serta menuturkannya secara tepat akan menempatkan kelasnya.

Beberapa kalimat yang tidak tepat diucapkan seorang MC misalnya;
  1. Untuk mempersingkat waktu, acara segera dimulai.
  2. Kepada beliau waktu dan tempat dipersilakan.
  3. Menginjak (melangkah) acara berikutnya laporan ketua panitia.
  4. Tibalah saatnya pada acara yang dinanti-nantikan.
  5. Hadirin sekalian, marilah acara kita buka/tutup dengan...
  6. Untuk selanjutnya mike saya serahkan kepada nara sumber.
Satuan waktu merupakan sebuah kesepakatan yang tidak bisa diubah. Satu menit terdiri dari 60 detik. Satu jam terdiri dari 60 menit. Satu hari adalah 24 jam. Apakah seorang MC bisa mempersingkat waktu misalnya satu menit menjadi 25 detik? Yang bisa dilakukan paling menyingkat kata waktu menjadi wkt. Tapi apakah lazim?
Penggunaan frase waktu dan tempat dipersilakan juga tidak tepat karena yang semestinya kita persilakan adalah pengisi acara. Jadi yang tepat misalnya, Acara berikutnya Laporan Ketua Panitia, Bapak Basuki dipersilakan.

Penggunaan kata menginjak/melangkah sudah disampaikan pada artikel MC yang Bermartabat.

Tibalah saatnya pada acara yang dinanti-nantikan. Ungkapan ini menunjukkan bahwa dari acara yang sedang berlangsung, terdapat acara yang lebih istimewa dibanding acara yang lain. Seorang MC semestinya mampu membuat hadirin merasa semua acara penting nilainya. Sambutan pejabat sama pentingnya dengan acara hiburan. Semua dinantikan oleh hadirin sehingga mau mengikuti acara dari awal hingga akhir. Oleh karenanya kalimat tersebut seyogyanya diganti dengan "Tibalah saatnya pada puncak acara HUT kota Balikpapan...dst".

Tugas seorang MC diantaranya adalah membuka dan menutup sebuah acara. Tapi seyogyanya penggunaan kata "buka dan tutup" dihindari. Sebagai gantinya dapat dipergunakan kalimat berikut:
  1. Hadirin yang kami hormati, dengan senantiasa memohon ridho Tuhan YME acara dimulai.
  2. Dengan berakhirnya acara tadi, sampai di sini pula acara pada hari ini. Selamat siang dan sampai jumpa.
Penyerahan mike kepada pemandu acara lain tidak perlu diucapkan. Peralihan acara dapat disampaikan disampaikan misalnya "Hadirin sekalian, acara berikutnya seminar.... yang akan dipandu oleh moderator...

Pemilihan kata yang disampaikan di atas hanyalah contoh belaka. Karena MC bukan ilmu pasti yang merupakan keharusan dan lebih pada selera seni maka kreatifitas sangatlah penting. Jadi mari kita menjadi MC yang cermat dan kreatif!

3 komentar:

  1. Emang ya sih, banyak MC yang begitu pede meski kadang kalimatnya gak enak didengar...

    BalasHapus
  2. kalau tidak boleh mengucapkan buka dan tutup trus bagaimana? bukankah dalam susunan acara ada pembukaan, dst. sampai penutup. tolong dijelaskan lagi.

    BalasHapus
  3. Untuk mengganti frase 'acara dibuka' dengan' acara dimulai' sedangkan 'acara ditutup' dengan 'acara berakhir atau diakhiri'... Terima kasih...

    BalasHapus