Tabungan
emas Pegadaian mengalami pertumbuhan
pesat melebihi dari yang ditargetkan. Semula manajemen PT Pegadaian (Persero)
menargetkan 100.000 rekening pada 1 April 2016, tercatat pencapaian lebih dari
180.000 rekening. Hari ini Selasa (26/04/2016) bahkan sudah menembuh angka
diatas 220.000 rekening.
Produk
ini menarik minat masyarakat karena memberikan kemudahan bagi seluruh kalangan
untuk memiliki emas. Pemilik rekening dapat menabung emas mulai berat minimal
0,01 gram. Dengan uang sekitar 5.000 rupiah pun nasabah dapat mempunyai emas.
Basuki Tri Andayani, Humas PT Pegadaian (Persero) |
Humas
PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani menyampaikan bahwa saldo tabungan
ini bukan nominal uang, tetapi jumlah berat emas yang dimiliki oleh nasabah
yang bersangkutan.
“Berapapun
jumlah uang yang disetorkan ke rekening, langsung dikonversikan ke dalam satuan
berat emas logam mulia 24 karat. Misalnya nasabah menabung 100 ribu rupiah, harga
emas murni 500 ribu pergram maka saldo tabungannya 0,20 gram”.
Lebih
lanjut Basuki menjelaskan bahwa Tabungan Emas Pegadaian menggunakan sistem
beli-titip emas. Artinya, nasabah membeli sejumlah emas kemudian menitipkannya
ke Pegadaian. Setelah mencapai jumlah tertentu, nasabah dapat mencetak emas
yang dimiliki atau menjual kembali saat membutuhkan uang tunai. Pegadaian
memberikan diskon gratis biaya pengelolaan untuk pembukaan sampai tanggal 30
Juni 2016
Pemilik
rekening ke-100.000 Tiara Indah menyampaikan bahwa produk Tabungan Emas
Pegadaian ini produk yang bagus. Prosesnya mudah dan terjangkau, biaya
pengelolaan pun cukup murah, hanya 30 ribu rupiah pertahun bahkan gratis selama
paket promosi.
“Sebelumnya
saya harus punya uang jutaan rupiah untuk bisa membeli emas. Sekarang dengan
uang belasan ribu pun saya bisa mempunyai emas. Saya bisa mengajari anak-anak
menabung emas untuk mempersiapkan masa depan mereka”.
Tiara
Indah, nasabah asal Manggar, Balikpapan tersebut diundang PT Pegadaian (Persero)
untuk menghadiri perayaan HUT Pegadaian ke-115 di Plasa Selatan Gelora Bung
Karno, Jakarta (10/4/2016) yang lalu. (bta)