Senin, 25 September 2017
HOBI MENYUMBANGKAN LAGU
Seorang sahabat, jurnalis koran Bisnis Indonesia mengirimkan file berita edisi Sabtu, 23 September 2017.
Rasanya ada yang salah pada judul. Tertulis "Basuki dan Hobi Menyanyi", seharusnya "Basuki dan Hobi Menyumbangkan Lagu". Artinya hobi menyanyikan lagu bagus menjadi sumbang...
Ah, sudahlah. Semoga bermanfaat... Setidaknya sebagai pemanasan kampanye capres...wkwkwkwk....
Yang lebih penting sebenarnya pada kutipan, bahwa dalam hidup ini perlu keseimbangan spiritual yaitu agama, ilmu, dan seni; "Agama menjadi penuntun dan pengendali, ilmu membantu menyusun strategi, serta seni membuat hidup warna-warni..."
Jadi utamanya adalah sharing pesan keseimbangan spiritual tersebut. Abaikan suara sumbang saya, apalagi foto saya yang sok ganteng itu....!
Kamis, 14 September 2017
DENGAN DUA PESONNA, PEGADAIAN MENAMBAH PESONA JOGJA
Jogjakarta, siapa yang tak kenal dengan kota ini?
Ya, Jogja adalah kota pendidikan dengan puluhan kampus perguruan tinggi, kota
budaya dengan beraneka ragam karya, serta kota wisata dengan destinasi yang
beraneka rupa, mulai wisata laut, gunung atau kulinernya. Tak heran jika Jogja
menjadi provinsi tujuan wisata terpopuler setelah Bali.
Sebagai kota wisata, Jogja kaya dengan lokasi yang
memiliki beragam atraksi wisata. Kita dapat mengunjungi Alun-alun Kidul, kawasan
Kilometer Nol, benteng Vredeburg, Keraton Raja Jogjakarta, Candi Borobudur,
Candi Prambanan, atau Keraton Ratu Boko. Bagi yang gemar wisata alam kita juga dapat
mengunjungi gunung Merapi atau pesisir pantai selatan pulau Jawa yang khas
dengan hempasan ombak Samudera Indonesia.
Potensi
wisata ini menjadi peluang besar bagi bisnis perhotelan. Pegadaian, sebagai
salah satu BUMN yang memiliki aset strategis di kota ini, membangun dua hotel
dengan brand Pesonna yang merupakan akronim dari Pegadaian Selalu Optimalkan
Nilai-nilai Aset. Satu hotel berdiri di sekitar Malioboro, satunya lagi berada
di sekitar Tugu sejajar dengan bandara Adi Sucipto Jogjakarta.
Hotel Pesonna Malioboro
Hotel
Pesonna Malioboro terletak di belakang Jalan Malioboro dan dapat ditempuh dalam
waktu 35 menit saja menggunakan mobil
dari Bandar Udara Adi Sucipto atau 10 menit dari stasiun Tugu ke arah selatan. Dengan
berjalan kaki sekitar 10 menit, kita dapati jalan Malioboro, jantung kota Jogja yang
dipenuhi toko seni, batik, pakaian tradisional, cinderamata, restoran dan
penampilan atraksi seni jalanan. Kita juga dapat berwisata belanja di pasar
tradisional Beringharjo yang menyediakan banyak sekali makanan tradisional dan
aneka batik yang dapat ditawar harganya.
Hotel Pesonna Malioboro menyediakan 141 kamar (71 deluxe, 66 panorama dan 4 suites), ruang pertemuan dan Ballroom, fitness dan terapi refleksi, serta mini bar dan coffee shop. Untuk fasilitas tamu, kamar dilengkapi dengan 32” TV LED (saluran lokal dan
internasional), tea dan coffee maker, Safe Deposit Box, IDD
Telephone dan akses Wi-Fi gratis.
Lokasi hotel Hotel Malioboro berada di Jalan Gadean
No. 03 Jogjakarta 55122. Untuk reservasi kita bisa menghubungi telepon nomor
+62-274-2871551 faksimili ke +62-274-2871550 atau email ke
reservation@pesonnamalioboro.com.
Hotel Pesonna
Tugu
Hotel Pesonna Tugu dapat ditempuh dalam 10 menit menggunakan
mobil dari Stasiun Tugu ke arah utara dan 25
menit dari Bandar Udara Adi Sucipto. Cukup dengan
berjalan kaki selama 6 menit saja, kita dapat mengunjungi Monumen Tugu, ikon kota yang juga populer dengan sebutan kota Gudeg
ini. Di seputar Monumen Tugu kita
bisa menikmati wisata kuliner angkringan di malam hari, berbelanja di pasar tradisional Kranggan, serta suguhan atraksi dan
penampilan khas Jogja di sepanjang jalan. Untuk souvenir kita juga dapat memperoleh oleh-oleh
batik dan kerajinan
tangan khas daerah yang dijual di
toko-toko.
Hotel Pesonna Tugu
menyediakan
138 kamar (107 deluxe, 29 panorama dan 2 suites), ruang pertemuan dan Ballroom, kolam renang,
serta mini bar dan coffee shop. Untuk fasilitas tamu, kamar
dilengkapi dengan 32”
TV LED (saluran lokal dan internasional), tea
dan coffee maker, Safe Deposit Box,
IDD Telephone dan akses Wi-Fi gratis.
Lokasi hotel Pesonna Tugu berada di Jalan Diponegoro
No. 87 Jogjakarta 55231. Untuk reservasi kita bisa menghubungi telepon nomor
+62-274-2922939 faksimili ke +62-274-2922940 atau email ke reservation@pesonnatugu.com.
Kedua hotel bintang tiga tersebut mengusung gimmick Lifestyle & Halal Concept. Berbeda dengan hotel di kelasnya, Pesonna memiliki area parkir yang luas. Sehingga tamu
yang hadir disambut dengan kehangatan dan kenyamanan sejak dari halaman parkir.
Hotel Pesonna juga menyediakan menu masakan khas
Indonesia dengan cita rasa prima yang diolah Chef mumpuni di bidangnya. Tidak berlebihan jika hadirnya hotel
Pesonna semakin melengkapi pesona Jogjakarta. (b5k)
Senin, 11 September 2017
CELOTEH KYORA
Suatu sore, aku mengajak keluarga kecilku makan bareng di food court sebuah mall kota Jogja. Sampai di lokasi istriku ‘N begitu saya
memanggil saat pacaran dulu, mendata menu apa yang anak-anakku mau. Kami duduk
melingkar di sebuah meja makan yang tidak terlalu besar. Singkat cerita sore
itu menjadi momen quality time yang tak biasa.
Saya, ‘N istriku , serta Ky, Key
dan Kyo ketiga anakku duduk satu meja makan bareng. Apalagi dilakukan dalam
rangka HUT ke-46 sang Kepala Keluarga. Ditambah kehadiran tiga keponakan
suasana jadi tambah seru.
Usai makan ku tengok jarum jam di tangan. Wah, waktunya
shalat Ashar nih!
Lalu aku pun pamit untuk shalat. Rupanya Kyo, si bontot yang
masih kelas satu SD masih mau deket-dekat sama papanya. Maklum kami ketemu
paling dua minggu sekali. Itupun kalau tidak tersita libur akhir pekanku untuk
mengikuti agenda perusahaan.
“Pah, papah jangan tinggalin Kyo…” rajuknya.
“Papa shalat dulu dik…” jawabku.
“Kenapa sih papa harus shalat tiap hari. Sehari sajalah pah
gak usah shalat, kenapa sih?” tanya si Kecil.
“Anakku, shalat itu cara kita berterima kasih sama Allah. Siapa
yang memberi nafas, siapa yang memberi kehidupan? Kita harus berterima kasih
kepada Allah yang memberi kita nafas dan kehidupan. Makanya selama kita masih
bisa bernafas, masih hidup, jangan tinggalkan shalat!”
“Jadi kalau kita mati baru dishalatin gitu?”
“Betul, selama hidup kita wajib shalat. Dan hanya orang yang
shalat ketika hidup, yang berhak untuk dishalati ketika mati, oke?”
“Ya, pah!” kata Kyo sambil manggut-manggut.
Shalat adalah salah
satu cara manusia berterima kasih dan bersyukur pada Allah Tuhannya. Barangsiapa yang berterima
kasih dan bersyukur akan ditambahlah nikmat dari-Nya. Sebaliknya mereka yang
kufur, silakan menunggu azab-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)